Dahlia sendiri masih berupaya mempertahankan kerajinan songket tradisional warisan orangtuanya. Baginya, ini adalah bagian menjaga karya leluhur.
Ia mengakui bahwa proses regenarasi menjadi alasan sehingga tradisi membuat songket mulai memudar di Aceh. Selain itu, membuat songket butuh waktu sehingga banyak anak muda sekarang yang enggan belajar menenun, di samping pendapatan dari songket juga tak seberapa.
“Pemerintah saat ini juga sudah kurang peduli terhadap kerajinan songket ini. Sebenarnya, bisa saja songket kembali berkembang. Namun harus ada pendampingan sehingga bisa dijalankan oleh masyarakat lainnya,” kata Dahlia di rumahnya di Gampong Siem, Kecamatan Darussalam, Kabupaten Aceh Besar kepada Okezone beberapa waktu lalu.
Hal tersebut juga diamini oleh pengrajin songket Aceh lainnya, Jasmani Daud (50). Bahkan ia menilai, pemerintah setempat masih kurang peka untuk pelestarian salah satu buah kerajinan tangan masyarakat dari masa ke masa ini.
“Kita harap pemerintah mau mendampingi usaha masyarakat. Dengan pendambingan yang dilakukan pemerintah nantinya, akan berdampak pada pertumbuhan perekonomian daerah,” ungkapnya.
Dilansir dari Okezone.com
EmoticonEmoticon